Bayangin 10 tahun lagi, kamu pengen punya rumah sendiri atau bahkan beberapa unit properti untuk investasi. Kedengarannya keren banget, ya? Tapi realitanya, survei menunjukkan hanya sebagian kecil Gen Z yang udah mikirin keuangan jangka panjang lebih dari 10 tahun.
Kebanyakan masih sibuk mikirin pengeluaran harian: nongkrong, cicilan HP, atau sekadar menabung buat liburan. Padahal, kalau nggak disiapin dari sekarang, mimpi punya rumah bisa makin berat karena harga properti naik jauh lebih cepat dibanding gaji.
Data: Gen Z Masih Fokus Jangka Pendek
Menurut Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025, hanya sebagian kecil Gen Z yang memikirkan rencana keuangan jangka panjang. Kebanyakan masih stuck di short-term goals. Masalahnya, kalau dari muda aja nggak punya strategi buat tujuan besar seperti beli rumah, maka di usia 30–40 nanti posisinya bisa makin berat karena:
- Harga properti naik setiap tahun (inflasi properti 5–10% per tahun).
- KPR makin mahal kalau baru diajukan di usia lebih tua.
- Persaingan dengan generasi lain untuk aset terbatas.
Risiko Kalau Gen Z Tidak Punya Rencana Jangka Panjang
- Kesulitan Punya Rumah → kalau terus menunda, cicilan makin besar, uang muka makin berat.
- Nggak Punya Aset Investasi → rumah bukan cuma tempat tinggal, tapi juga bisa jadi aset jangka panjang.
- Ketergantungan Kontrakan → terus menerus bayar sewa tanpa punya aset sendiri.
- Nilai Uang Tergerus Inflasi → uang ditabung tanpa tujuan jelas nilainya bisa turun, sementara harga rumah terus naik.
Rumah sebagai Investasi 10 Tahun ke Depan
Buat Gen Z, rumah bisa jadi salah satu strategi finansial jangka panjang yang realistis. Kenapa?
1. Nilai Properti Naik Stabil
Nggak kayak barang konsumtif (gadget, fashion), rumah selalu naik nilainya seiring waktu.
2. Bisa Jadi Passive Income
Rumah bisa disewakan atau dijadikan kos-kosan, apalagi di area strategis dekat kampus/kantor.
3. Aset Nyata & Aman
Properti jarang kehilangan nilai drastis seperti saham atau kripto. Lebih stabil untuk jangka panjang.
4. Bisa Jadi Tabungan Masa Depan
Rumah bisa dijadikan jaminan, diwariskan, atau dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Cara Gen Z Mulai Merencanakan Beli Rumah
1. Hitung Kemampuan Finansial dari Sekarang
Sisihkan minimal 20–30% dari penghasilan bulanan untuk tabungan DP rumah.
2. Mulai Investasi Kecil
Taruh uang di instrumen yang bisa bantu ngumpulin DP, misalnya reksadana pasar uang atau deposito.
3. Pilih Skema KPR yang Sesuai
Jangan tunggu usia 30+, justru makin muda makin bagus. Bank lebih fleksibel kasih tenor panjang kalau apply di usia 20-an.
4. Kurangi Lifestyle Boros
Alihkan sebagian budget nongkrong atau gadget baru ke “tabungan rumah”.
5. Cari Properti Strategis
Nggak harus di pusat kota, tapi pilih lokasi yang berkembang (pinggiran kota, dekat akses transportasi, kawasan kampus/industri).
Simulasi Tabungan DP Rumah 10 Tahun untuk Gen Z
Asumsi:
Harga rumah sekarang: Rp500 juta
DP minimal: 20% = Rp100 juta
Target waktu: 10 tahun
Instrumen simpanan: reksadana pasar uang (return ±5% per tahun)
1. Kalau Gaji Rp5 Juta/Bulan
Ideal nabung: 20% → Rp1 juta/bulan
Dalam 10 tahun dengan bunga 5%: ± Rp155 juta
✅ Cukup untuk DP + biaya admin/akad
2. Kalau Gaji Rp8 Juta/Bulan
Ideal nabung: 25% → Rp2 juta/bulan
Dalam 10 tahun dengan bunga 5%: ± Rp310 juta
✅ Bisa untuk DP rumah lebih besar atau properti lebih mahal
3. Kalau Gaji Rp10 Juta/Bulan
Ideal nabung: 30% → Rp3 juta/bulan
Dalam 10 tahun dengan bunga 5%: ± Rp465 juta
✅ Bisa langsung ambil DP besar, bahkan punya 2 properti kecil untuk investasi
Catatan Penting
- Disiplin lebih penting daripada nominal. Nggak masalah mulai kecil, yang penting konsisten.
- Gunakan instrumen yang sesuai. Kalau cuma ditabung di rekening biasa (bunga rendah), hasil akhir bisa jauh lebih kecil.
- Upgrade strategi seiring naik gaji. Kalau pendapatan naik, tingkatkan porsi tabungan untuk percepat target.
Dengan simulasi ini, Gen Z bisa lebih jelas bahwa punya rumah dalam 10 tahun bukan hal mustahil, asalkan mulai dari sekarang dengan strategi yang tepat.
Kesimpulan
Minimnya rencana keuangan jangka panjang di kalangan Gen Z bikin banyak anak muda belum siap menghadapi masa depan. Padahal, salah satu langkah paling nyata untuk 10 tahun ke depan adalah punya rumah, baik untuk ditinggali maupun investasi.
Kalau mulai sekarang belajar mengatur cashflow, mengendalikan gaya hidup, dan disiplin nabung/investasi, target punya rumah di usia muda bukan hal mustahil. Ingat: harga rumah nggak akan menunggu. Semakin cepat kamu mulai, semakin ringan perjalananmu untuk punya aset berharga ini.