5 Cara Mengumpulkan DP Rumah Pertama, Lakukan Selagi Muda!

Blog Detail View

  • September 26, 2022

5 Cara Mengumpulkan DP Rumah Pertama, Lakukan Selagi Muda!

Saat ini, membeli rumah pertama semakin mudah dengan adanya program cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Meski begitu, salah satu perjuangan terberat pengajuan rumah pertama adalah mengumpulkan uang muka alias down payment (DP).

Mahalnya harga jual rumah saat ini membuat nominal yang Anda perlu simpan untuk uang muka rumah bisa tampak menakutkan. Meskipun demikian, mengumupulkan DP rumah pertama bukanlah hal yang tidak mungkin. Kepemilikan rumah pertama bisa menjadi salah satu pilar membangun aset. Namun, pastikan keputusan untuk membeli rumah pertama tidak menjadi beban keuangan. Karena itu, Anda harus siap dengan kewajiban keuangan serta investasi sebelum memutuskan untuk membeli rumah pertama, baik secara tunai (cash) maupun kredit pemilikan rumah (KPR).

Sebelum menghitung berapa cicilan KPR yang ditanggung per bulan, Anda harus menyiapkan uang muka. Nominal DP dapat disesuaikan dengan persyaratan bank. Namun, Anda sebaiknya menyiapkan uang DP rumah pertama yang cukup besar agar beban cicilan per bulan lebih ringan.

  • Tentukan Target Uang Muka Rumah 

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan, yaitu menentukan target uang muka (DP) rumah pertama yang ingin Anda tabung. Jumlah uang muka Anda akan selalu dihitung sebagai persentase dari harga rumah dan tergantung pada bank penyedia KPR dan jenis pinjaman yang Anda pilih.  Meski saat ini ada program DP nol rupiah, sebaiknya Anda menyediakan minimal 5% – 20% dari harga jual rumah untuk pembayaran uang muka.

  • Mulai Mengatur Keuangan

Berapa gaji Anda sebulan? Misalnya Rp5 juta per bulan, biasanya banyak orang yang memberikan saran cicilan tidak lebih dari 30%. Maka cicilan rumah Anda atau DP rumah pertama tidak melebihi Rp1,5 juta per bulan agar tidak memberatkan. Sebenarnya, orang masih bisa toleransi dengan batas sekitar 40% hingga 50% tentunya dengan sejumlah catatan.

Anda sudah membayangkan cicilan Rp2 juta hingga Rp2.5 juta per bulan, kapan Anda menikmati hidup? Jika Anda masih tinggal bersama orang tua, tidak ikut membayar tagihan rumah, dan bisa menekan gaya hidup. Maka, hitungan tersebut masih bisa dilakukan, apalagi biasanya pendapatan akan naik dari tahun ke tahun.

  • Mulai Menyisihkan Penghasilan

Agar mempermudah saat menabung DP rumah pertama, Anda harus memiliki dua rekening sekaligus. Satu rekening untuk menerima gaji, satu rekening untuk tabungan sehingga memudahkan Anda dalam bertransaksi.

Sebenarnya, rekening untuk tabungan tidak menjadi masalah jika memiliki ATM untuk mempermudah. Usai menerima gaji, Anda harus langsung melakukan transfer ke rekening lain untuk menabung DP rumah pertama. Cara ini lebih baik ketimbang autodebet lantaran Anda akan terbiasa untuk menyisihkan penghasilan.

Jangan lupa ketika mendapatkan THR (tunjangan hari raya), bonus, atau penghasilan dari pekerjaan sampingan. Anda harus segera memasukkan sebagian besar dana tersebut ke rekening DP rumah pertama.

BACA JUGA: Kenapa KPR Ditolak? Mungkin Ini Penyebabnya

  • Tentukan Jangka Waktu Anda Pembelian Rumah 

Waktu merupakan hal penting saat pembelian rumah. Hal itu mengingat seberapa cepat pasar penjual dapat berubah menjadi pasar pembeli. Semakin disiplin Anda mengurangi pengeluaran dan meningkatkan penghasilan Anda, maka kian sedikit waktu yang dibutuhkan untuk menabung uang muka rumah Anda.

Untuk memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menabung, cukup bagi target uang muka Anda dengan target tabungan bulanan Anda. Jika Anda ingin mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menabung, temukan cara-cara kreatif untuk mengurangi pengeluaran Anda lebih jauh dan meningkatkan penghasilan Anda untuk menambahkan uang ekstra ke tabungan Anda. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda coba:

  • Ambil pekerjaan sampingan (freelance) untuk meningkatkan penghasilan Anda
    • Kurangi pengeluaran seperti langganan layanan streaming, anggaran makan di luar, dan belanja
    • Lunasi utang

  • Cari Promo Rumah DP Ringan

Terhitung sejak Agustus 2016, Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan keputusan untuk menurunkan Loan to Value (LTV) KPR yang berimplikasi pada penurunan DP rumah. Hal ini tentu sangat meringankan orang-orang yang ingin mencicil rumah. Sebelumnya, uang muka rumah berkisar antara 30% hingga 50% dari harga totalnya.

Namun kini, Anda hanya perlu menyiapkan DP sebesar 15% hingga 20% untuk landed house atau rumah tapak. Di awal tahun ini malah pemerintah mengusulkan supaya seluruh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) alias bergaji di bawah Rp5 juta, bisa mencicil rumah tanpa harus membayar DP. Saat ini saja pemerintah sudah mengusahakan agar MBR bisa membayar DP hanya 1% atau sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta